Makan di Pesawat Berisiko Gangguan Pencernaan, Mengapa?
Headnew.id – Makan di pesawat menjadi aktivitas umum bagi para penumpang, terutama dalam penerbangan panjang. Namun, para ahli gizi mengingatkan adanya potensi risiko gangguan pencernaan saat menikmati makanan di udara. Suhu kabin yang rendah dan tekanan udara di ketinggian ternyata dapat memengaruhi cara tubuh kita mencerna makanan.
Tekanan udara yang lebih rendah dari normal menyebabkan perubahan dalam tubuh, salah satunya berkurangnya sensitivitas indra perasa. Kondisi ini membuat banyak orang cenderung memilih makanan yang lebih berbumbu atau mengonsumsi lebih banyak makanan untuk merasakan cita rasa yang sama. Selain itu, banyak penumpang yang memilih makanan berat atau camilan dengan kandungan lemak tinggi, yang bisa lebih sulit dicerna dalam kondisi ini.
Bukan hanya itu, udara kabin yang kering juga memengaruhi hidrasi tubuh, membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Inilah mengapa dianjurkan agar penumpang minum air putih yang cukup selama penerbangan, menghindari alkohol, dan memilih makanan ringan atau sayuran agar lebih mudah dicerna.
Tips untuk penumpang agar tetap nyaman di udara antara lain memilih makanan rendah garam dan menghindari minuman berkarbonasi yang dapat memicu perut kembung. Dengan memahami kondisi ini, kita bisa mengatur pilihan makanan agar penerbangan terasa lebih nyaman tanpa gangguan pencernaan.