Headnews.id – Pada Februari silam, Cisco mengumumkan bakal melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya secara global atau setara 4.000 pekerja, seiring menurunkan target pendapatan tahunannya.
Namun, saham perusahaan tercatat melonjak 5 persen dalam perdagangan yang diperpanjang usai memperkirakan pendapatan kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.
Cisco memperkirakan pendapatan pada kuartal I-2024 di kisaran US$13,65 miliar dan US$13,85 miliar atau setara Rp214,52 triliun-Rp217,7 triliun, sementara para analis rata-rata memperkirakan sebesar US$13,71 miliar atau Rp215,49 triliun.
Perusahaan pembuat router terbesar itu telah bergulat dengan permintaan yang lesu dan kendala rantai pasokan dalam bisnis andalannya.
Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan diversifikasi dengan langkah seperti pembelian perusahaan keamanan siber Splunk senilai US$28 miliar atau Rp440,1 triliun yang sudah dilakukan pada Maret silam.
Akuisisi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada penjualan peralatan sekali pakai dengan meningkatkan bisnis langganannya.
“Ketika kami ingin membangun kinerja kami, kami tetap fokus pada pertumbuhan dan eksekusi yang konsisten saat kami berinvestasi untuk menang dalam AI, cloud, dan keamanan siber, sambil mempertahankan pengembalian modal,” kata CFO Cisco Scott Herren dalam keterangan resmi, melansir CNN Business.
Perusahaan meluncurkan dana sebesar US$1 miliar pada Juni untuk melakukan investasi di perusahaan rintisan AI seperti Cohere, Mistral AI, dan Scale AI. Cisco mengatakan kala itu telah melakukan 20 akuisisi dan investasi yang berfokus pada AI selama beberapa tahun terakhir.
Cisco melaporkan pendapatan sebesar US$13,64 miliar atau Rp214,36 triliun untuk kuartal-IV yang berakhir pada 27 Juli, dibandingkan dengan estimasi sebesar US$13,54 miliar atau Rp212,78 triliun.
Laba per saham yang disesuaikan adalah 87 sen dolar AS, dibandingkan dengan estimasi 85 sen dolar AS.
