November 22, 2024
Pengamat: Naturalisasi Pemain Sepak Bola Adalah Keniscayaan dalam Era Globalisasi
Sports

Pengamat: Naturalisasi Pemain Sepak Bola Adalah Keniscayaan dalam Era Globalisasi

Nov 5, 2024

Headnews.idPengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, menegaskan bahwa naturalisasi pemain merupakan langkah yang tak terelakkan dalam perkembangan sepak bola modern. Dalam acara survei nasional bertema “Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas,” yang diadakan secara virtual oleh Indikator Politik Indonesia di Jakarta pada Selasa, Akmal menyampaikan bahwa naturalisasi adalah strategi global yang telah dilakukan oleh banyak negara untuk memperkuat tim nasional mereka.

“Naturalisasi adalah keniscayaan dalam sepak bola global karena semua negara melakukannya,” kata Akmal. Menurutnya, Indonesia telah lama memanfaatkan pemain naturalisasi. Bahkan saat tampil di Piala Dunia 1938, timnas sudah diperkuat oleh pemain naturalisasi. Pada era 1950-an, Timnas Indonesia memiliki lima pemain naturalisasi, termasuk kiper pertama Arnold Wouter van der Vin. Sejak era Cristian Gonzales, jumlah pemain naturalisasi terus bertambah hingga saat ini mencapai 108 pemain, dengan 15 di antaranya memperkuat timnas saat ini.

Akmal menjelaskan bahwa naturalisasi merupakan langkah penting untuk menjawab tantangan sepak bola global, terutama dalam memperkuat tim nasional Indonesia. Proses ini juga diakui dan diperbolehkan oleh FIFA melalui pasal 19 dalam statuta mereka, yang mengatur mekanisme dan persyaratan bagi pemain untuk menjadi warga negara lain dan bermain untuk timnas negara tersebut.

Namun, Akmal juga mengingatkan tentang beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam kebijakan naturalisasi ini. “Naturalisasi bisa menjadi ‘bom waktu’ jika prestasi Timnas Indonesia mengalami penurunan,” jelasnya. Menurut Akmal, ketika prestasi timnas menurun, kebijakan naturalisasi bisa menjadi sasaran kritik, terutama jika masyarakat menganggap bahwa naturalisasi hanya memberikan keuntungan jangka pendek tanpa ada perkembangan pemain lokal yang berkelanjutan.

Akmal juga mengkhawatirkan bahwa naturalisasi yang diterapkan saat ini bisa menjadi kepentingan sesaat. Beberapa pemain mungkin hanya memilih Timnas Indonesia karena peluang membela negara asalnya terbatas, atau untuk meningkatkan nilai pasar mereka di dunia sepak bola. “Karena pemain yang bermain di timnas pasti market value-nya akan terus naik,” tambah Akmal.

Ia juga menyoroti pentingnya pembinaan pemain usia muda sebagai solusi jangka panjang untuk memastikan regenerasi pemain berbakat yang berkelanjutan. Menurutnya, PSSI memiliki pekerjaan besar dalam menciptakan sistem pembinaan yang solid sehingga Indonesia dapat mencetak pemain berkualitas dari usia muda. “Harus ada keselarasan antara proyek naturalisasi jangka pendek dan proyek pembinaan pemain usia muda untuk tujuan jangka panjang,” pungkasnya.

Kebijakan naturalisasi dapat memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kualitas tim nasional, tetapi juga perlu diimbangi dengan upaya berkelanjutan dalam membangun basis pemain lokal. Dengan sinergi antara kedua strategi ini, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan prestasi di dunia sepak bola, baik di tingkat regional maupun internasional.

Leave a Reply