December 14, 2024
Pagoda Buddha Dharma Biak Siap Diresmikan: Ikon Wisata Religi dan Harmoni di Tanah Papua
Religion

Pagoda Buddha Dharma Biak Siap Diresmikan: Ikon Wisata Religi dan Harmoni di Tanah Papua

Nov 5, 2024

Headnews.idPagoda Buddha Dharma Biak, dengan tinggi menjulang mencapai 35 meter, segera diresmikan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, sebagai ikon baru wisata religi dan simbol kerukunan umat beragama. Keberadaan pagoda ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat serta menjadi tujuan wisata yang memperkaya pesona kota Biak dengan keindahan arsitekturnya yang menggabungkan elemen tradisional dan modern.

Pagoda lima lantai ini memiliki fungsi-fungsi khusus yang mendukung kegiatan spiritual dan edukasi. Menurut Bhante Bhadra Pravira, pagoda ini adalah salah satu yang terindah di Indonesia Timur. “Pagoda ini memiliki beberapa fungsi, yaitu di lantai satu akan ditempatkan peninggalan suci berupa kristal dari kremasi orang-orang suci Buddha, lantai empat menyimpan kitab suci Tripitaka, lantai tiga terdapat foto-foto para sesepuh Bhikku, lantai dua adalah ruang meditasi, dan lantai dasar sebagai tempat pertemuan pengurus vihara,” ujar Bhante Bhadra Pravira, Selasa (5/11/2024).

Riswan Chandra, sang arsitek, merasa bangga dapat membangun pagoda ini di kampung halamannya. Ia mengungkapkan bahwa pagoda ini terinspirasi dari arsitektur pagoda di China dan mirip dengan pagoda yang ada di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. “Pagoda ini lima lantai dengan ketinggian lantai kelima mencapai 23 meter, sementara puncaknya dengan penangkal petir mencapai 35 meter. Dari ketinggian ini, kita bisa menikmati pemandangan kota Biak,” jelas Riswan.

Pagoda Buddha Dharma Biak juga memiliki keindahan yang dapat dinikmati di malam hari, dengan lebih dari 600 lampu berwarna kuning emas yang menerangi struktur pagoda mulai dari lantai dasar hingga puncak. Cahaya ini menciptakan pemandangan menakjubkan dan menambah daya tarik pagoda sebagai destinasi wisata religi.

Riswan, yang juga telah membangun beberapa landmark di Biak, berharap keberadaan pagoda ini tidak hanya memperkaya budaya dan pariwisata, tetapi juga mempererat rasa toleransi dan kebersamaan di antara masyarakat. “Keberadaan pagoda ini menjadi bukti bahwa Biak adalah kota yang penuh toleransi dan saling menghormati. Masyarakat sangat mendukung adanya bangunan seperti ini, yang mencerminkan kemajuan dan keterbukaan,” tutur Riswan.

Sebagai arsitek kelahiran Biak, Riswan Chandra juga mengajak generasi muda Biak untuk tidak ragu mengembangkan diri dan berkarya. “Untuk teman-teman atau adik-adik anak Biak, jangan pernah merasa tertinggal hanya karena bersekolah di Biak. Yang penting adalah melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan semangat dan kepercayaan diri, kita pasti bisa bersaing dan berkontribusi bagi tanah kelahiran,” tambahnya.

Pagoda Buddha Dharma Biak yang segera diresmikan ini bukan hanya akan menjadi ikon baru Biak Numfor, tetapi juga simbol kedamaian, keberagaman, dan kebersamaan seluruh masyarakat. Kabupaten Biak Numfor, yang dikenal sebagai zona damai, diharapkan terus memberikan kesejukan dan inspirasi bagi seluruh umat beragama di tanah Papua.

Leave a Reply