April 12, 2025
Pemerintah Hidupkan Lagi Sistem Penjurusan di SMA, Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti
Education

Pemerintah Hidupkan Lagi Sistem Penjurusan di SMA, Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Apr 12, 2025

Headnews.id — Pemerintah bakal kembali menerapkan sistem penjurusan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang sempat ditiadakan dalam Kurikulum Merdeka era Menteri Nadiem Makarim. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam sesi tanya jawab bersama media di Jakarta Pusat, Jumat (11/4).

“Jurusan akan kita aktifkan lagi, seperti sebelumnya akan ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” ujar Mu’ti.

Dengan sistem ini, siswa SMA dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan kemampuannya untuk diuji dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) — pengganti Ujian Nasional yang kini tidak lagi bersifat wajib. Siswa hanya diwajibkan mengikuti ujian Bahasa Indonesia dan Matematika, sementara mata pelajaran tambahan disesuaikan dengan jurusan masing-masing.

“Misalnya siswa jurusan IPA bisa memilih fisika, kimia, atau biologi sebagai ujian tambahannya. Siswa IPS juga bisa memilih antara ekonomi, sejarah, atau mata pelajaran lain di rumpun ilmu sosial,” jelasnya.

Mu’ti menegaskan bahwa sistem ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan TKA yang lebih terarah dan adil, serta mampu memberikan gambaran kemampuan akademik siswa secara individu. Tes ini ditujukan bagi siswa yang siap dan ingin menambah nilai portofolionya.

Untuk jenjang SD dan SMP, mata pelajaran wajib dalam TKA tetap Bahasa Indonesia dan Matematika. Sedangkan untuk SMA kelas 12, selain dua mata pelajaran tersebut, ditambahkan Bahasa Inggris dan satu mata pelajaran pilihan dari jurusan.

Menurut Mu’ti, kebijakan ini juga untuk menjawab keresahan lembaga pendidikan luar negeri yang kesulitan menilai kompetensi siswa Indonesia karena minimnya tolok ukur.

“Waktu masa Pak Nadiem, sistem penjurusan dihapus dan ternyata banyak kampus luar negeri bingung, karena tidak jelas indikator kemampuannya. Dengan TKA ini, kemampuan siswa akan bisa diukur lebih objektif,” tuturnya.

 

 

Leave a Reply