
BI Suntik Rp 80 Triliun untuk KPR, Program 3 Juta Rumah Makin Ngebut!
Headnews.id – Bank Indonesia (BI) siap menggelontorkan insentif likuiditas makroprudensial sebesar Rp 80 triliun bagi perbankan guna mempercepat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dukungan ini diberikan secara bertahap untuk mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah, bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa sektor perumahan berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dukungan likuiditas ini diharapkan mempercepat pembangunan dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
“Saat ini kami telah menyediakan Rp 23,19 triliun. Dari hasil diskusi tadi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp 80 triliun untuk mendukung program perumahan ini,” ujar Perry di Kantor BI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).
Kolaborasi Besar untuk Mewujudkan Rumah Rakyat
Diskusi terkait pembiayaan Program 3 Juta Rumah digelar dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara), Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, serta Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Ara menargetkan 220 ribu rumah subsidi akan terbangun tahun ini melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan asumsi harga per unit Rp 170 juta, maka total nilai KPR mencapai Rp 38 triliun.
“Dengan insentif likuiditas Rp 80 triliun, target kita bisa naik dua kali lipat. Ini akan menjadi sejarah baru di Indonesia!” ujar Ara.
Sementara itu, Pandu Sjahrir dari BP Danantara menambahkan bahwa keberhasilan program ini juga bergantung pada book building—proses pengumpulan minat dan masukan dari pasar untuk memperkuat likuiditas dan menekan bunga KPR.
Erick Thohir Ajak Bank Swasta Dukung Program
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan bahwa program ini berskala besar dan masif, sehingga dibutuhkan partisipasi bank swasta selain Himbara (Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BSI).
“BTN selama ini sudah menyalurkan 80% dari pendanaan rumah subsidi. Tapi kita juga dorong bank lain untuk berkolaborasi agar target 3 juta rumah tercapai,” ujar Erick.
Langkah BI ini menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mendambakan hunian terjangkau. Dengan sinergi kuat antara pemerintah, perbankan, dan investor, target pembangunan 3 juta rumah semakin nyata!