Headnews.id – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai istilah “Best Before” dan “Expired Date” pada kemasan produk makanan. Meskipun keduanya berkaitan dengan tanggal konsumsi, keduanya memiliki makna dan implikasi yang berbeda terhadap kualitas dan keamanan produk.
“Best Before” (Sebaiknya Digunakan Sebelum):
Tanggal “Best Before” menunjukkan batas waktu di mana produk akan berada dalam kondisi kualitas terbaiknya, mencakup rasa, tekstur, dan nilai gizi. Setelah melewati tanggal ini, produk mungkin masih aman untuk dikonsumsi, namun kualitasnya bisa menurun. Misalnya, biskuit mungkin menjadi kurang renyah atau sereal kehilangan kerenyahannya. Penting untuk dicatat bahwa “Best Before” lebih berkaitan dengan kualitas daripada keamanan produk.
“Expired Date” (Tanggal Kedaluwarsa):
Sebaliknya, “Expired Date” menandakan batas akhir di mana produk dianggap aman untuk dikonsumsi. Mengonsumsi produk setelah tanggal kedaluwarsa dapat berisiko terhadap kesehatan, karena kemungkinan pertumbuhan bakteri atau penurunan kualitas yang signifikan. Produk seperti susu, daging, dan obat-obatan biasanya mencantumkan “Expired Date” untuk memastikan konsumen tidak mengonsumsi produk yang berpotensi berbahaya.
Pentingnya Memahami Perbedaan:
Memahami perbedaan antara “Best Before” dan “Expired Date” membantu konsumen membuat keputusan yang tepat mengenai produk yang akan dikonsumsi. Mengonsumsi produk setelah tanggal “Best Before” mungkin masih aman, namun kualitasnya mungkin tidak optimal. Namun, mengonsumsi produk setelah “Expired Date” sebaiknya dihindari untuk mencegah risiko kesehatan.
Tips bagi Konsumen:
- Periksa Tanggal: Selalu periksa tanggal “Best Before” dan “Expired Date” sebelum membeli atau mengonsumsi produk.
- Penyimpanan yang Tepat: Simpan produk sesuai petunjuk pada kemasan untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas.
- Gunakan Indera Anda: Jika produk terlihat, berbau, atau terasa tidak biasa, sebaiknya jangan dikonsumsi, meskipun masih dalam tanggal yang tertera.
Dengan memahami perbedaan ini, konsumen dapat lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi produk makanan, serta mengurangi risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
