Denpasar,Headnews.id- Dalam upayanya mendukung target pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060, Pertamina meluncurkan inisiatif ramah lingkungan dengan memperkenalkan alat pertanian berbasis energi hijau di Subak Sembung, Denpasar, Bali.
1. Inovasi Alat Pertanian Ramah Lingkungan
Sales Area Manager Retail Bali, Endo Eko Satryo, menjelaskan bahwa alat pertanian yang diperkenalkan termasuk traktor dan mesin perontok padi yang menggunakan tenaga listrik, menggantikan penggunaan bahan bakar solar sebelumnya. “Sebelumnya petani menggunakan bahan bakar solar,” ujar Endo dalam acara penyaluran alat tersebut di Peguyangan, Denpasar, Minggu (25/8/2024).
2. Sumber Energi Terbarukan
Alat-alat pertanian ini mendapatkan energi dari instalasi energi baru terbarukan yang mulai dibangun pada 2023. Program inovasi “Siuma” memanfaatkan dua jenis sumber energi hijau:
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Memanfaatkan panas matahari untuk menghasilkan energi listrik.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH): Menggunakan aliran air untuk menghasilkan listrik dan mengolah limbah, seperti gulungan selang, menjadi energi bermanfaat.
3. Kapasitas Energi dan Penggunaan
Energi yang dihasilkan dari panel surya dan mikro hidro mencapai 9,6 kilowatt peak (kWp). Energi listrik ini kemudian disimpan dalam baterai yang dapat diisi ulang dan digunakan untuk menjalankan mesin pertanian.
4. Manfaat untuk Petani dan Lingkungan
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada petani di Munduk Palak, Subak Sembung, Denpasar Utara, dengan menyediakan alat pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan langkah ini, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan inovasi dalam penggunaan energi terbarukan di Bali.
