Zelenskyy Ancam Pertahankan Kursk Jika Putin Tak Segera Negosiasi
Headnews.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menegaskan bahwa pasukannya akan mempertahankan wilayah Kursk di Rusia tanpa batas waktu, kecuali Presiden Vladimir Putin setuju untuk melakukan negosiasi damai. Hal ini disampaikan Zelenskyy setelah pasukan Ukraina berhasil melakukan serangan mendadak ke wilayah perbatasan Rusia pada 6 Agustus 2024.
Dalam pernyataannya, Selasa (3/9/2024), Zelenskyy menekankan bahwa pendudukan Kursk bukanlah untuk mengambil alih wilayah Rusia atau memaksakan gaya hidup Ukraina di sana. “Kami tidak membutuhkan wilayah mereka,” katanya, seperti dikutip dari NBC News. Namun, ia menambahkan bahwa penguasaan wilayah ini merupakan langkah penting untuk mengakhiri perang yang berkepanjangan.
Zelenskyy juga menyebutkan bahwa pendudukan ini adalah bagian dari strategi Ukraina untuk menghentikan rencana Rusia menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasan. Saat ini, Kiev mengklaim telah menguasai hampir 500 kilometer persegi wilayah Rusia di Kursk.
Sementara itu, Vladimir Putin bersumpah akan melakukan balasan dengan menduduki wilayah perbatasan Ukraina untuk menghentikan serangan Ukraina. Meski begitu, Zelenskyy tetap optimis dan menyatakan bahwa Ukraina akan terus bergerak maju untuk mencapai solusi yang menghentikan konflik ini. Namun, presiden Ukraina enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait apakah Ukraina akan melanjutkan operasi ke wilayah Rusia lainnya.
Dengan langkah Ukraina yang semakin agresif, tekanan internasional terhadap kedua negara untuk kembali ke meja perundingan semakin meningkat. Zelenskyy juga menyatakan bahwa ia akan berkonsultasi dengan sekutu internasional, termasuk Amerika Serikat, terkait langkah-langkah berikutnya.