Tim Satgas Kalsel Berhasil Padamkan 790 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan
Headnews.id – Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalimantan Selatan berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan seluas 790 hektare selama musim kemarau yang berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2024. Upaya terus dilakukan untuk membasahi kawasan gambut guna mencegah meluasnya kebakaran lebih lanjut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah, menyatakan, “Karhutla di Kalsel tahun ini cukup terkendali dibandingkan tahun sebelumnya. Selain kerja keras dari tim satgas yang melibatkan darat dan udara, hujan juga memberikan kontribusi yang signifikan.”
Menurut data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel, hingga awal Oktober, kebakaran lahan yang berhasil ditangani menurun drastis dibandingkan tahun lalu, di mana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mencatat luas karhutla mencapai 193 ribu hektare, dengan hanya 7.800 hektare yang dapat dipadamkan.
Meski demikian, Suria mengakui bahwa kebakaran dalam skala kecil masih terjadi di beberapa lokasi, seperti di area gambut di sekitar Bandara Syamsudin Noor dan hutan lindung Liang Anggang, Kota Banjarbaru. “Kami terus melakukan pembasahan gambut di wilayah tersebut sejak dua minggu lalu,” tambahnya.
Pembasahan dilakukan dengan menyuplai air ke lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi karhutla. Suria menjelaskan, “Ini bertujuan untuk mengisi dan memperdalam kanal-kanal gambut serta meningkatkan ketinggian permukaan air tanah. Kami bersyukur upaya ini cukup berhasil.”
Mengantisipasi datangnya musim penghujan pada akhir Oktober, BPBD Kalsel juga mulai mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Ahmadi, menambahkan bahwa sebanyak 200 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI-Polri, Dinas Sosial, dan relawan, terlibat dalam upaya pembasahan lahan gambut di tiga lokasi. “Kami menurunkan sembilan unit mesin pompa portabel dan dua mobil pompa untuk membantu menjaga ketersediaan air di areal gambut yang mulai kering akibat kemarau,” katanya.