Suku Mbojo dan Keistimewaan Budayanya
Headnews.id – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam dengan berbagai suku yang tersebar di seluruh wilayahnya. Setiap suku memiliki tradisi dan budaya warisan leluhur yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Salah satu suku yang tetap mempertahankan tradisinya adalah Suku Mbojo di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Suku ini mendiami bagian timur Pulau Sumbawa, dan dikenal dengan sebutan ‘Mbojo’ yang merupakan nama lain dari ‘Bima’.
Di tengah arus modernisasi, Suku Mbojo tetap menjaga tradisi-tradisi unik mereka. Berikut adalah lima tradisi menarik dari Suku Mbojo di Bima, NTB yang mungkin belum banyak diketahui.
1. Tenun Tembe Nggoli
Tenun merupakan keahlian yang diwariskan turun-temurun di kalangan masyarakat Suku Mbojo, terutama bagi anak perempuan. Melalui keahlian ini, mereka menciptakan kain sarung tradisional bernama Tembe Nggoli, yang dikenal dengan warna cerah dan motif yang beragam.
2. Rimpu
Kain tenun Tembe Nggoli digunakan dalam tradisi Rimpu, yang telah ada sejak zaman Kesultanan Bima dan merupakan simbol pengaruh Islam. Dalam tradisi ini, wanita Suku Mbojo mengenakan dua lembar sarung: satu untuk menutupi tubuh bagian atas dengan hanya wajah yang terbuka, dan satu lagi untuk bagian bawah, mirip dengan penggunaan mukena.
3. Ampa Fare
Ampa Fare berarti mengangkat padi dan menyimpan hasil panen ke lumbung atau Uma Lengge. Tradisi ini dilakukan secara gotong royong dan sudah ada sejak abad ke-8. Maknanya adalah doa dan ungkapan syukur atas panen yang melimpah.
4. Mbolo Weki
Mbolo Weki adalah tradisi musyawarah keluarga atau berkumpul bersama keluarga untuk mempererat hubungan, biasanya dilakukan saat mempersiapkan acara penting seperti pernikahan. Dalam tradisi ini, keluarga biasanya memberikan sumbangan berupa uang.
5. Peta Kapanca
Peta Kapanca adalah ritual khusus untuk calon pengantin wanita sebelum menikah. Tradisi ini dilakukan dengan menempelkan daun pacar yang telah dihaluskan di telapak tangan calon pengantin wanita secara bergilir oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, melambangkan persiapan menjadi seorang istri.
Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa kayanya budaya Suku Mbojo dan bagaimana mereka terus menjaga warisan leluhur di tengah perkembangan zaman.