Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Alami Kerugian Signifikan pada Kuartal III 2024
Headnews.id – PT Sarimelati Kencana Tbk, pemegang merek dagang Pizza Hut di Indonesia, melaporkan penutupan 20 gerai dan mencatat kerugian bersih sebesar Rp97,7 miliar hingga akhir kuartal III 2024. Kerugian ini meningkat 148,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan mencatat rugi sebesar Rp38,9 miliar.
Penurunan Penjualan dan Penutupan Gerai
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan penurunan penjualan bersih sebesar 24,7% hingga September 2024, menjadi Rp2,07 triliun dari Rp2,75 triliun pada September 2023. Penurunan ini berdampak pada keputusan perusahaan untuk menutup 20 gerai di berbagai lokasi.
Dampak Boikot dan Tantangan Ekonomi
Kerugian yang dialami Pizza Hut Indonesia sebagian besar disebabkan oleh seruan boikot terhadap produk-produk tertentu, yang mempengaruhi penjualan dan operasional perusahaan. Selain itu, tantangan ekonomi global dan perubahan perilaku konsumen turut berkontribusi pada penurunan kinerja perusahaan.
Upaya Pemulihan dan Strategi ke Depan
Untuk mengatasi tantangan ini, manajemen Pizza Hut Indonesia berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional dan strategi bisnis. Langkah-langkah yang akan diambil antara lain:
- Optimalisasi Operasional: Meningkatkan efisiensi operasional untuk menekan biaya dan meningkatkan profitabilitas.
- Inovasi Produk: Mengembangkan menu baru yang sesuai dengan selera konsumen lokal untuk menarik lebih banyak pelanggan.
- Ekspansi Digital: Memperkuat layanan pesan antar dan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Manajemen berharap dengan implementasi strategi ini, kinerja perusahaan dapat pulih dan kembali mencatat pertumbuhan positif di masa mendatang.