Menag Kritik Kebiasaan Rektor yang Sering Dinas Luar Kota, Soroti Kurangnya Fokus pada Kampus
Headnews.id – Menteri agama, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan kritik keras terhadap sejumlah rektor perguruan tinggi yang dianggap terlalu sering melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Menurutnya, para rektor tersebut lebih sering terlihat melakukan aktivitas yang hanya bersifat seremonial dan tidak berkontribusi langsung pada perbaikan kualitas kampus.
Dalam pidatonya pada sebuah acara di Jakarta, Menag Yaqut menyoroti pentingnya peran rektor sebagai pemimpin akademik yang seharusnya memiliki fokus utama pada pengembangan institusi dan peningkatan kualitas mahasiswa. “Rektor-rektor kita ini kadang dinas keluar kota, jadi pendengar, dan tidur. Seharusnya, mereka lebih banyak berada di kampus, memimpin pengembangan mutu, dan mendampingi dosen serta mahasiswa untuk mencapai target akademik yang lebih baik,” ujar Yaqut.
Ia menegaskan bahwa seorang rektor tidak seharusnya terlalu sering meninggalkan kampus hanya untuk menghadiri acara-acara yang tidak memberikan dampak signifikan pada pengelolaan kampus atau meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga menekankan bahwa perjalanan dinas seharusnya disertai dengan laporan dan tindak lanjut yang jelas terkait manfaat yang diperoleh untuk kampus dan mahasiswa.
“Tidak ada gunanya sering keluar kota kalau yang di kampus terabaikan. Perguruan tinggi membutuhkan pemimpin yang bukan hanya ada di acara-acara seremonial, tetapi benar-benar terlibat dalam aktivitas akademik sehari-hari,” lanjut Menag. Kritik ini dilontarkan karena kekhawatiran terhadap beberapa perguruan tinggi yang mengalami stagnasi dalam hal pengembangan kurikulum, kualitas dosen, dan layanan akademik lainnya.
Menag Yaqut juga menyampaikan bahwa sering kali mahasiswa dan dosen merasa kurang mendapat perhatian karena para rektor lebih sibuk dengan agenda di luar. “Mahasiswa dan dosen adalah yang utama. Kalau pemimpin perguruan tingginya lebih banyak dinas, kapan waktu untuk mendengarkan kebutuhan mereka dan mencarikan solusinya?” tandasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa tanggung jawab rektor sangat besar, mulai dari menjaga mutu pendidikan hingga memastikan lulusan perguruan tinggi mampu bersaing di dunia global. Ia menyebut, “Kalau ingin meningkatkan mutu perguruan tinggi, para pemimpin harus terlibat penuh. Pergi ke luar kota itu perlu, tetapi jangan sampai melupakan tugas utama untuk mengembangkan kampus dan mahasiswanya.”
Dengan kritik ini, Menag berharap para rektor dapat lebih berfokus pada tugas utamanya, yaitu memajukan perguruan tinggi dan meningkatkan kualitas lulusan agar siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.