Megawati:Keputusan PDIP dan Alasan di Balik Pilihan
Headnews.id — PDIP resmi mengusung Pramono Anung sebagai calon gubernur Jakarta dalam Pilkada 2024, menggantikan Anies Baswedan yang sebelumnya banyak disebut-sebut sebagai kandidat utama. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan mengundang spekulasi tentang motivasi di baliknya.
Pengaruh Politik dan Strategi PDIP
Menurut pengamat politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, keputusan PDIP untuk memilih Pramono Anung bukan tanpa alasan. Cecep berpendapat bahwa PDIP memilih Pramono, yang merupakan Sekretaris Kabinet dan dekat dengan Presiden Joko Widodo, untuk menghindari kemungkinan tekanan dari Jokowi dalam proses pilkada. Ini juga merupakan upaya PDIP untuk menjaga independensi partai dalam menghadapi dinamika politik yang ada.
Cecep juga menunjukkan bahwa keputusan ini bisa jadi merupakan langkah strategis untuk menghindari trauma masa lalu. Pada Pilkada Jakarta 2017, PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berakhir dengan kekalahan setelah terlibat dalam kasus hukum. PDIP tampaknya memilih untuk menghindari calon yang memiliki kontroversi serupa dan lebih fokus pada kader internal yang dianggap lebih aman.
Rano Karno Sebagai Pendamping Pramono
Pramono Anung akan berpasangan dengan Rano Karno sebagai calon wakil gubernur. Pendaftaran pasangan ini dijadwalkan pada 28 Agustus 2024. Olly Dondokambey, Bendahara Umum PDIP, mengonfirmasi bahwa Megawati Soekarnoputri meminta Pramono untuk maju dan Pramono telah menyatakan kesediaannya.
Tantangan di Pilkada Jakarta
Meskipun Pramono Anung diusung oleh PDIP, tantangan besar menanti di Pilkada Jakarta 2024. Ridwan Kamil, yang memiliki elektabilitas tinggi, menjadi pesaing utama. Cecep Hidayat menyoroti pentingnya mesin partai PDIP untuk bekerja keras dalam menghadapi Pilkada, mengingat tantangan dari calon yang memiliki dukungan lebih kuat.
Keputusan PDIP untuk mengusung Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 mencerminkan strategi partai yang mengutamakan stabilitas internal dan hubungan dengan penguasa. Namun, dengan persaingan ketat dan tantangan yang ada, PDIP perlu memastikan bahwa strategi ini efektif untuk meraih kemenangan dalam pilkada mendatang.