Kelas Menengah Terpuruk: Fondasi Ekonomi Terancam?
Headnews.id-Kelas menengah Indonesia menghadapi krisis serius dengan penurunan jumlah dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta pada 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Kelas menengah, yang berkontribusi lebih dari 80% terhadap pengeluaran nasional, kini rentan terhadap guncangan ekonomi global. Rentang pendapatan mereka berada di ambang batas bawah, membuat mereka mudah terdampak krisis.
Sektor manufaktur, yang menjadi tumpuan pekerja kelas menengah, mengalami kontraksi dengan Purchasing Manager Index (PMI) turun ke level 48,9 pada Agustus 2024, menyebabkan ribuan pekerja di-PHK. Pergeseran ketenagakerjaan ke sektor informal turut memperburuk kondisi, mengancam stabilitas pendapatan dan jaminan sosial kelas menengah.
Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan dengan kebijakan yang melindungi kelas menengah melalui jaring pengaman sosial, revitalisasi sektor manufaktur, dan pelatihan ulang pekerja terdampak. Jika tidak, kelas menengah yang menjadi fondasi ekonomi bisa semakin terpuruk, berpotensi mengancam stabilitas ekonomi nasional.