March 14, 2025
Jejak Sejarah Islam di Teluk Palabuhanratu: Misteri Makam Keramat Gunung Winarum
Religion

Jejak Sejarah Islam di Teluk Palabuhanratu: Misteri Makam Keramat Gunung Winarum

Feb 8, 2025

Headnews.id – Sejarah penyebaran Islam di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menyimpan jejak panjang yang masih terasa hingga kini. Salah satu titik penting dalam perjalanan ini adalah Gunung Winarum, Karanghawu, Kecamatan Cisolok, yang kini dikenal sebagai Keramat Gunung Winarum. Di tempat ini, terdapat makam-makam keramat yang diyakini sebagai peristirahatan terakhir para penyebar Islam.

Nama-nama seperti Eyang Rembang Sanca Manggala, Eyang Lendra Kusumah, Eyang Jalak Mata Makuta, dan Raden Syekh Hasan Ali terukir di batu nisan, menjadi saksi bisu perjalanan dakwah mereka di masa lalu.

Eyang Rembang: Ulama Besar yang Pernah Menjadi Imam di Masjidil Haram

Menurut Abah Abun, juru kunci Keramat Gunung Winarum, Eyang Rembang adalah salah satu ulama besar yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram. Berasal dari Rembang, ia singgah di Gunung Winarum Karanghawu sekitar tahun 1421 untuk menyebarkan ajaran Islam.

“Beliau tidak sendiri, ada para pengawal setia yang mendampingi, seperti Eyang Lendra Kusumah dan Eyang Jalak Mata Makuta,” ungkap Abah Abun saat ditemui detikJabar, Jumat (7/2/2025).

Misteri Makam yang Menghambat Pembangunan Hotel Samudra Beach

Keberadaan makam keramat ini juga menyimpan kisah menarik. Ketika pembangunan Hotel Samudra Beach dimulai, makam Eyang Lendra Kusumah ditemukan di lokasi proyek tersebut. Hal ini disebut-sebut menyebabkan pembangunan terhambat.

“Menurut cerita nenek saya, juru kunci pertama di sini, saat hotel mau dibangun, ditemukan kayu besar di lokasi makamnya. Pembangunan pun terhenti,” jelas Abah Abun.

Akhirnya, seorang pemuka agama, Kiai Haji As’ari dari Cimaja, mendapat petunjuk agar makam tersebut dipindahkan ke Gunung Winarum Karanghawu. Setelah proses pemindahan, pembangunan hotel akhirnya dapat dilanjutkan tanpa kendala.

Kini, makam Eyang Lendra Kusumah berada di tengah kawasan Karanghawu, berdampingan dengan makam para tokoh lainnya.

Gunung Winarum: Situs Dakwah dan Pusat Spiritual Islam

Selain Eyang Rembang dan para pengawalnya, di kawasan ini juga dimakamkan Syekh Hasan Ali, seorang ulama keturunan Banten yang masih bersilsilah dengan Syekh Maulana Mansyur Cikaduen.

“Jadi, selain sebagai situs penyebaran Islam, kawasan Gunung Winarum juga memiliki nilai spiritual yang tinggi,” tambah Abah Abun.

Dengan kisah-kisah yang penuh makna, Gunung Winarum bukan hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga pusat spiritual yang terus dikunjungi oleh peziarah. Seberapa banyak rahasia lain yang masih tersembunyi di tanah suci ini?