April 13, 2025
AS dan Iran Mulai Buka Jalur Komunikasi di Tengah Ketegangan, Bertemu Diam-Diam di Oman
International

AS dan Iran Mulai Buka Jalur Komunikasi di Tengah Ketegangan, Bertemu Diam-Diam di Oman

Apr 13, 2025

Headnews.id – Di tengah memuncaknya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, sebuah pertemuan penting secara tidak langsung terjadi pada Sabtu (12/4) di Oman. Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah perundingan yang dimediasi pemerintah Oman.

Pertemuan ini menjadi sorotan karena merupakan komunikasi tingkat tinggi pertama kedua negara sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir pada 2018. Gedung Putih menyebut pembicaraan tersebut berlangsung “sangat positif dan konstruktif.”

Araghchi dalam siaran televisi mengungkapkan bahwa diskusi selama lebih dari dua setengah jam itu fokus pada usaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang tertunda.

“Amerika menyampaikan bahwa kesepakatan yang cepat adalah hal yang positif, tapi tentu saja tidak akan mudah. Semua bergantung pada kemauan kedua belah pihak,” kata Araghchi, dikutip dari AFP.

 

Ia juga menambahkan, kedua pihak sudah berada di titik “cukup dekat” untuk memulai negosiasi serius, dan tak ingin membuang waktu dengan diskusi yang bertele-tele.

Menariknya, Witkoff dan Araghchi sempat berbicara langsung beberapa menit, yang dinilai Gedung Putih sebagai “langkah maju” menuju hasil konkret. Pertemuan lanjutan dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 20 April 2025.

Presiden Trump, saat ditanya dalam perjalanan menggunakan Air Force One, menegaskan bahwa dialog ini tak akan berarti banyak jika tak membuahkan hasil nyata.

“Kalau pembicaraan ini gagal, Iran akan dalam posisi sangat berbahaya. Saya tidak suka mengatakan ini, tapi mereka tidak boleh punya senjata nuklir,” ujarnya saat konferensi pers bersama PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

 

Sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengayaan uranium Iran hingga 3,67%, ketegangan antara kedua negara meningkat tajam. Iran lalu menaikkan level pengayaan uranium secara signifikan, yang kini diperkirakan mencapai 60 persen.

Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran kini memiliki 274,8 kilogram uranium yang diperkaya, jumlah yang cukup untuk membangun beberapa senjata nuklir—sesuatu yang dikhawatirkan komunitas internasional.

Leave a Reply