Headnews.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengingatkan petani di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat, untuk lebih berhati-hati terhadap praktik penipuan yang mengatasnamakan dirinya dengan modus bantuan pertanian. Rajiv menerima banyak laporan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, yang mengungkapkan adanya pelaku yang menawarkan bantuan alat dan sarana produksi pertanian dengan syarat korban harus mentransfer sejumlah uang untuk biaya pengurusan.
“Saya tegaskan dengan tegas, saya tidak pernah meminta imbalan apapun dalam bentuk uang atau biaya apapun terkait bantuan untuk petani. Jika ada pihak yang mengaku bisa menyalurkan bantuan atas nama saya dan meminta uang, itu pasti penipuan,” ungkap Rajiv dalam keterangan resminya, Rabu (7/5).
Politikus Partai NasDem ini mengimbau petani untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang belum jelas kebenarannya dan untuk selalu memverifikasi sebelum bertindak. Dia juga menekankan pentingnya melaporkan kepada pihak berwajib jika menemui indikasi penipuan semacam ini.
Rajiv menjelaskan bahwa bantuan yang ia perjuangkan melalui jalur legislatif berasal dari program pemerintah pusat dan disalurkan dengan cara yang resmi, transparan, serta tanpa biaya sepeser pun. “Seluruh bantuan yang saya perjuangkan untuk petani berasal dari program pemerintah yang disalurkan sesuai prosedur. Tidak ada pungutan biaya apapun,” katanya.
Dengan semangat perjuangan yang terus berlanjut, Rajiv menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani, terutama di daerah pemilihannya, Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. “Kami akan terus mendorong program pemberdayaan petani agar lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang nyata,” tambahnya.
Tak hanya itu, Rajiv juga meminta agar aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian, segera mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku penipuan yang telah meresahkan petani dan merugikan nama baiknya. “Kami berharap Kepolisian segera bertindak dan menindak tegas para pelaku penipuan ini,” tegas Rajiv.
