
LPDP Tanpa Gangguan! Beasiswa Tetap Jalan Meski Ada Efisiensi Operasional
Headnews.id – Kabar baik bagi para pejuang beasiswa! Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memastikan seluruh program beasiswa tetap berjalan tanpa hambatan, meskipun dilakukan efisiensi operasional.
“LPDP tidak kena efisiensi dalam layanan. Yang kami lakukan adalah efisiensi operasional, seperti mengubah metode sosialisasi dari luring ke daring,” ujar Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, di acara penutupan Program Pelatihan Persiapan Talenta Muda bagi Guru Pembimbing Tahun Anggaran 2025 di Depok, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, efisiensi ini justru memungkinkan LPDP menambah jumlah penerima beasiswa, memastikan lebih banyak putra-putri terbaik bangsa mendapatkan kesempatan studi lanjut.
Prioritas LPDP 2025: Fokus S3, Perluas Negara Tujuan
Tahun 2025, LPDP akan fokus pada program S3, terutama bagi dosen dan tenaga pendidik. Selain itu, negara tujuan studi juga diperluas, tidak hanya ke destinasi populer seperti AS, Australia, dan Eropa, tetapi juga ke China, India, UEA, dan Turki.
“Indonesia harus mengirim mahasiswa ke berbagai negara, bukan hanya ke satu atau dua negara. Negara-negara maju baru juga kami dukung sebagai tujuan studi,” jelas Dwi.
Selain itu, LPDP terus menyusun skema co-funding dengan mitra luar negeri, sehingga dana beasiswa bisa menjangkau lebih banyak penerima.
“Jika sebelumnya satu rupiah hanya cukup untuk satu orang, dengan co-funding, dana yang sama bisa membiayai dua hingga tiga orang,” tambahnya.
Jumlah Pendaftar LPDP 2025 Melonjak
Tingginya minat masyarakat terhadap LPDP terlihat dari jumlah pendaftar yang terus meningkat.
“Untuk tahap 1 tahun ini, jumlah pendaftar mencapai 38 ribu orang, tertinggi dalam sejarah. Tahun lalu, dua tahap totalnya 52 ribu. Jika tren ini berlanjut, tahun ini bisa tembus 76 ribu pendaftar,” ungkap Dwi.
Popularitas LPDP semakin meningkat berkat sosialisasi yang lebih luas serta kepercayaan publik terhadap sistem seleksi yang transparan dan berbasis merit.
LPDP Gas Pol! Kejar Ketertinggalan
Dwi menegaskan bahwa LPDP saat ini sedang gas pol tanpa rem untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dibanding negara lain.
“Di Indonesia, dari 200 orang acak, hanya 1 orang bergelar S2-S3. Di Malaysia, jumlahnya 5 orang, dan di negara maju bisa mencapai 10 orang. Kita harus mengejar ketertinggalan ini!” tegasnya.
Proporsi penerima beasiswa LPDP saat ini:
45% guru/dosen/pendidik
23% PNS, TNI, Polri
30% lainnya (termasuk 5-8% wirausaha)
“Wirausaha juga penting, terutama untuk mengatasi pengangguran,” tambahnya.
Dengan semangat gas pol rem blong, LPDP berkomitmen memaksimalkan seluruh dana beasiswa agar tidak ada yang tersisa atau disimpan, demi mencetak lebih banyak SDM unggul bagi Indonesia.