Headnews.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat pemberdayaan nelayan melalui berbagai program strategis, mulai dari bantuan sarana melaut, pelatihan keterampilan, hingga beasiswa pendidikan bagi anak-anak nelayan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta daya saing nelayan di era perikanan modern.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Teluknaga, Tangerang, Banten, KKP menyalurkan bantuan kepada 17 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di berbagai kecamatan, termasuk Mekarbaru, Kronjo, Sukadiri, Pakuhaji, Teluknaga, dan Kemeri. Selain itu, tiga pengelola TPI (Cituis, Tanjung Pasir, dan Kronjo) juga menerima bantuan peningkatan kapasitas.
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Lotharia Latif, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo, serta Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta.
Bantuan untuk Keselamatan dan Efisiensi Kerja Nelayan
Sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan dan produktivitas nelayan, KKP menyalurkan berbagai perlengkapan penting, antara lain:
✅ 300 unit life jacket untuk keselamatan pelayaran
✅ 600 paket perbekalan melaut bagi nelayan
✅ 200 unit cooler box untuk menjaga kesegaran hasil tangkapan
✅ 3 unit pompa air untuk sanitasi di TPI
Tak hanya menyalurkan bantuan fisik, KKP juga melakukan peninjauan infrastruktur TPI dan menggelar pelatihan teknis bagi nelayan.
Pelatihan dan Beasiswa untuk Meningkatkan Kompetensi Nelayan
Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) nelayan, KKP menggelar pelatihan keterampilan yang melibatkan 90 nelayan, mencakup:
✅ Budi daya kerang hijau
✅ Perbaikan mesin kapal
✅ Pengolahan hasil laut
Selain itu, 10 anak nelayan mendapatkan beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KKP). Program ini bertujuan menciptakan generasi muda nelayan yang memiliki kompetensi unggul dan siap menghadapi tantangan industri perikanan modern.
“Kegiatan pemberdayaan nelayan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, sekaligus menciptakan SDM unggul di sektor perikanan,” ujar Lotharia Latif, Minggu (9/2/2025).
Dukungan dari Berbagai Pihak untuk Sektor Perikanan yang Maju
Dalam kesempatan yang sama, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten juga memberikan bantuan tambahan berupa:
✅ 150 unit Turtle Excluder Device (TED) untuk kapal arad
✅ 400 polis asuransi nelayan
✅ Alat penangkapan ikan untuk 10 KUB
Kegiatan ini turut melibatkan berbagai stakeholder, seperti GEF-6 Coastal Fisheries Initiative serta beberapa bank yang mendukung pembiayaan untuk nelayan. Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan menciptakan ekosistem perikanan yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Antusiasme Nelayan dan Harapan untuk Keberlanjutan Program
Program ini disambut baik oleh para nelayan di Kabupaten Tangerang. Saidi, salah satu nelayan penerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KKP atas perhatian yang diberikan.
“Bantuan ini sangat membantu kami dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi kerja di laut. Kami berharap program seperti ini terus berlanjut agar kesejahteraan nelayan semakin meningkat,” ungkap Saidi.
Para orang tua nelayan juga menyambut baik program beasiswa yang memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Menteri KKP: Pemberdayaan Nelayan Jadi Prioritas
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya pemberdayaan nelayan secara selektif dan berkelanjutan. Ia mengarahkan jajarannya untuk fokus pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan nelayan, sehingga sektor perikanan dapat terus berkembang menjadi pilar ekonomi nasional.
Dengan berbagai program bantuan, pelatihan, dan beasiswa ini, KKP berkomitmen menciptakan sektor kelautan dan perikanan yang maju, modern, dan berdaya saing tinggi.
