March 14, 2025
Proyek Tambak di Banyuwangi Tetap Berjalan Meski Diprotes Warga, Nelayan Resah
Maritim

Proyek Tambak di Banyuwangi Tetap Berjalan Meski Diprotes Warga, Nelayan Resah

Feb 6, 2025

Headnews.id – Proyek pembangunan tambak di Dusun Selogiri, Kalipuro, Banyuwangi, terus berjalan meski mendapat penolakan keras dari warga setempat. Nelayan setempat khawatir keberadaan tambak ini mengancam ekosistem laut dan sumber mata pencaharian mereka.

Dari pantauan langsung detikJatim, terlihat tiga alat berat masih aktif bekerja di lokasi. Sebuah eskavator terlihat mengeruk area kolam, sementara alat berat lainnya dalam posisi standby. Sejumlah pekerja juga tampak membangun pagar yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai.

“Yang kerja di sini banyak dari Surabaya, ada juga yang dari Banyuwangi,” ujar salah satu pekerja yang enggan disebut namanya.

Sejumlah warga mengonfirmasi bahwa aktivitas pembangunan masih berlangsung, meskipun sebelumnya ada kabar bahwa proyek tambak ini sempat dihentikan. Namun, mereka enggan mengungkap identitas karena khawatir mendapat tekanan dari pihak tertentu.

“Saya lihat sudah semingguan ini tetap beroperasi, padahal warga sudah sepakat menolak,” ungkap seorang warga, Selasa (4/1/2025).

Nelayan Khawatir Ekosistem Laut Terancam

Para nelayan mengungkapkan bahwa alat berat kerap keluar masuk lokasi tambak, menandakan proyek tetap berjalan. Mereka khawatir tambak ini akan mengganggu ekosistem laut yang menjadi tumpuan hidup mayoritas warga di sekitar Selogiri.

“Kami ini nelayan, bergantung pada laut. Jika proyek ini terus berjalan, kami akan kehilangan mata pencaharian,” tegas seorang nelayan setempat.

Selain itu, pembangunan tembok beton di area tambak juga semakin mempersulit nelayan. Pasalnya, akses mereka menuju laut tertutup total akibat tembok yang dibangun tanpa mempertimbangkan jalur keluar-masuk perahu.

“Dulu ini sawah, tiba-tiba ditembok dan dibuat petak-petak kolam. Kami minta penjelasan, tapi tak pernah ditemui. Surat keberatan yang diajukan juga tidak direspons,” kata Admawiyanto, salah satu warga yang menolak tambak.

Warga Geram, Minta Proyek Dihentikan

Proyek tambak yang berdiri di atas lahan sawah yang dilindungi (LSD) ini mendapat perlawanan dari warga. Musyawarah telah dilakukan, dan mayoritas warga menyatakan sikap menolak proyek tersebut karena tidak ada sosialisasi maupun keterlibatan perangkat desa sejak awal.

“Kami ingin proyek ini dihentikan! Kami sudah musyawarah dan sepakat menolak. Pemerintah harus mendengar suara kami,” tegas Admawiyanto.

Warga berharap ada perhatian dari wakil rakyat untuk menghentikan proyek tambak yang merugikan mereka. Mereka menuntut agar suara mereka didengar dan keresahan mereka tidak diabaikan.