November 22, 2024
Mentan Ajak Milenial Terjun ke Pertanian dengan Jaminan Penghasilan Menjanjikan
Agro Ecology

Mentan Ajak Milenial Terjun ke Pertanian dengan Jaminan Penghasilan Menjanjikan

Nov 8, 2024

Headnews.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian dengan menjanjikan pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan regenerasi petani di Indonesia. Menurut Amran, minat kaum muda untuk menjadi petani perlu didorong melalui berbagai insentif, salah satunya jaminan penghasilan tetap yang layak. Hal ini diyakininya mampu menarik perhatian generasi muda, yang selama ini lebih memilih karier di sektor lain. “Saat ini, menjadi petani sudah tidak sama lagi seperti dulu. Dengan pendekatan modern, pertanian bisa menjadi profesi yang menjanjikan,” ujar Amran.

Sebagai langkah awal, Kementerian Pertanian menargetkan sekitar 3.000 mahasiswa untuk bergabung dalam program pertanian modern yang dibekali dengan berbagai peralatan canggih. Dalam program ini, mereka akan difasilitasi dengan alat-alat seperti traktor dan teknologi pertanian terbaru, guna memudahkan dan meningkatkan efisiensi produksi. Amran berharap program ini akan terus diperluas hingga mampu mencakup hingga 50.000 mahasiswa. “Bonus demografi ini merupakan peluang besar. Generasi muda kita harus diberdayakan, dan mereka bisa membawa perubahan yang signifikan bagi pertanian Indonesia,” jelasnya. Dengan melibatkan kaum muda, Kementan berusaha memastikan kelangsungan sektor pertanian yang dapat berkontribusi pada ekonomi nasional.

Amran juga menegaskan bahwa transformasi pertanian dari metode tradisional ke teknologi modern sangat penting untuk kemajuan sektor ini. Pertanian yang dahulu dikenal dengan metode manual dan tenaga manusia kini harus berubah seiring perkembangan zaman. Menurutnya, sektor pertanian yang tidak berinovasi akan sulit untuk bersaing, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. “Pertanian tidak akan maju tanpa inovasi. Tantangan memang besar, tapi dengan dukungan teknologi, produktivitas kita bisa meningkat tajam. Kami optimis bahwa masa depan pertanian ada pada pertanian modern,” tambahnya. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga menarik minat generasi muda yang cenderung tertarik dengan teknologi dan inovasi.

Dukungan dari mahasiswa juga menjadi poin penting dalam program ini. Salah satu perwakilan mahasiswa, Muhammad Ihsan, dari Universitas Hasanuddin Fakultas Pertanian, menyampaikan antusiasmenya terhadap inisiatif ini. Ihsan yang juga aktif di bidang agribisnis menilai bahwa program ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk langsung terjun ke lapangan dan belajar secara praktis. Ia berharap program ini mampu mendorong lebih banyak kampus untuk menyediakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau organisasi yang fokus pada pengembangan keterampilan pertanian. “Kami mahasiswa ingin berkontribusi bukan hanya secara teori, tapi juga bisa terjun langsung ke masyarakat dan memberi dampak positif. Ini peluang besar bagi kami untuk memajukan pertanian Indonesia,” ucapnya penuh harapan.

 

Leave a Reply