November 22, 2024
Nissa Wargadipura Raih Penghargaan Internasional dari FAO, Sekda Garut Beri Apresiasi
Agro Ecology

Nissa Wargadipura Raih Penghargaan Internasional dari FAO, Sekda Garut Beri Apresiasi

Nov 1, 2024

Headnews.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, memberikan apresiasi kepada Nissa Wargadipura yang baru-baru ini meraih penghargaan internasional Food HERO’s dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Nissa dalam pengembangan agroekologi di Kabupaten Garut. Apresiasi tersebut disampaikan dalam pertemuan di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, pada Minggu (27/10/2024).

Nurdin mengungkapkan kebanggaannya terhadap capaian Nissa yang dinilai mengangkat nama Kabupaten Garut di kancah internasional. “Ini bukan prestasi yang ringan, tetapi sangat luar biasa,” ujarnya. Sebagai Pendiri dan Pemimpin Pesantren Ath-Thaariq, Nissa telah memperkenalkan inovasi agroekologi yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

“Ini yang tentu mendapat apresiasi dari PBB, di mana PBB konsentrasi pada bagaimana alam itu tidak boleh berubah dengan konteks dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata Nurdin. Ia juga memuji proyek percontohan yang dilakukan Nissa dengan melibatkan generasi muda dalam kehutanan sosial dan agroekologi di Garut, sejalan dengan program pemerintah pusat.

“Mudah-mudahan ini menjadi pilot project yang akan menjadi tujuan kajian masyarakat luas dari luar Kabupaten Garut,” tambahnya. Nurdin juga melihat potensi proyek Nissa dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah tantangan ketenagakerjaan yang semakin sempit.

Nissa Wargadipura, aktivis lingkungan yang berkomitmen dalam ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan, mendirikan Pesantren Ekologi Ath-Thaariq untuk mendukung pendidikan agroekologi. Ia menerima penghargaan tersebut di Plenary Hall FAO, Roma, Italia, pada 16 Oktober 2024, dalam acara Pembukaan Global Family Farming Forum.

Dalam pidatonya di Roma, Nissa menjelaskan bahwa sejak mendirikan Pesantren Ekologi Ath-Thaariq pada tahun 2008, ia telah mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam praktik agroekologi. “Tahun 2008 menjadi tonggak berharga di mana gerakan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam pertama kali diperkenalkan oleh Pesantren Ekologi Ath Thaariq,” ucap Nissa.

Nissa menekankan bahwa pendekatan yang diterapkan di Ath-Thaariq tidak hanya berbasis teori, tetapi juga diwujudkan dalam praktik sehari-hari. “Metodologi ini mengandung tiga dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai seperangkat praktik, dan sebagai gerakan sosial,” tambahnya.

Dengan pendekatan partisipatif, Nissa berhasil memberdayakan komunitas lokal, meningkatkan ketahanan pangan, dan menjaga kelestarian lingkungan. Ia juga mengintegrasikan nilai keberlanjutan dan feminisme dalam Islam, menunjukkan pentingnya peran perempuan dalam menghadapi perubahan iklim global.

Pencapaian Nissa Wargadipura membuktikan bahwa inovasi dari Garut dapat berdampak luas, membawa inspirasi dari Jawa Barat ke panggung internasional.

Leave a Reply