Kim Yo-jong Ancaman Bencana Jika Korea Selatan Kirim Drone Lagi
Headnews.id – Adik pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengeluarkan ancaman serius terkait pengiriman drone oleh Korea Selatan ke wilayah Korea Utara. Dalam pernyataannya pada Sabtu (12/10/2024), Kim Yo-jong mengingatkan bahwa akan ada “bencana mengerikan” jika insiden serupa terulang kembali.
Pernyataan tersebut muncul setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengklaim bahwa drone-drone dari Korea Selatan yang membawa propaganda anti-Kim Jong-un terdeteksi di atas Pyongyang. Drone tersebut dilaporkan muncul pada beberapa kesempatan, termasuk Kamis (3/10/2024), Rabu (9/10/2024), dan Kamis (10/10/2024).
Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa pasukan mereka telah bersiap untuk melakukan serangan penuh yang dapat menghancurkan wilayah selatan perbatasan dan militer Korea Selatan. Mereka juga menegaskan bahwa respons tanpa peringatan akan diberikan jika drone-drone Korea Selatan kembali melanggar wilayah mereka.
Awalnya, pihak militer Korea Selatan membantah tuduhan tersebut, namun kemudian mengubah tanggapannya dan menyatakan bahwa mereka tidak dapat memastikan kebenaran klaim Korea Utara.
Dalam komentarnya yang disiarkan oleh media negara, Kim Yo-jong menekankan bahwa pernyataan militer Korea Selatan seharusnya dianggap sebagai bukti bahwa mereka merupakan penyebab utama atau kaki tangan dalam insiden ini. “Jika militer berdiam diri, sementara warga negaranya menggunakan drone untuk melanggar kedaulatan negara lain, itu berarti persetujuan dan kolusi yang disengaja,” ujarnya.
Kim Yo-jong juga memperingatkan bahwa jika drone Korea Selatan kembali ditemukan di langit Ibu Kota, maka “bencana besar pasti akan terjadi.” Ia berharap hal tersebut tidak akan terulang.
Saat ini, ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada pada titik terburuk, terutama karena meningkatnya uji coba rudal oleh Korea Utara dan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Konflik ini semakin diperburuk oleh kampanye perang psikologi ala Perang Dingin yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir.