Headnews.id – Google telah membuka akses luas terhadap teknologi SynthID, sebuah alat yang dapat mendeteksi large language model (LLM) yang digunakan oleh kecerdasan buatan (AI). Dengan langkah ini, Google berupaya memperkuat penggunaan AI secara bertanggung jawab di tengah meningkatnya kekhawatiran akan penyalahgunaan teknologi AI, termasuk penyebaran misinformasi dan konten berbahaya.
Pushmeet Kohli, Wakil Presiden Penelitian di Google DeepMind, menyampaikan bahwa SynthID berfungsi dengan memberikan watermark atau tanda air pada keluaran AI. Watermark ini akan membantu pengembang AI mendeteksi apakah teks atau konten yang dihasilkan berasal dari model bahasa mereka sendiri. Teknologi ini memudahkan pengembang dalam membangun AI yang lebih aman dan bertanggung jawab.
Watermark dari SynthID penting untuk melawan penyebaran konten berbahaya, seperti misinformasi politik atau konten seksual tanpa persetujuan. Negara seperti California dan China bahkan telah mempertimbangkan atau menerapkan regulasi wajib terkait penggunaan watermark AI.
SynthID, yang diumumkan pada Agustus 2024, kini memungkinkan deteksi watermark yang tersembunyi pada gambar, audio, video, dan teks yang dihasilkan oleh AI. Teknologi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan transparansi dan mencegah penyalahgunaan teknologi AI di masa depan.
