Enam Kandidat Pengganti Yahya Sinwar untuk Memimpin Hamas
Headnews.id – Setelah terbunuhnya Yahya Sinwar pada Kamis (17/10/2024) dalam bentrokan dengan militer Israel di Rafah, Hamas kini menghadapi pertanyaan penting mengenai siapa yang akan menjadi pemimpin mereka selanjutnya. Berikut adalah enam kandidat utama yang disebut-sebut berpotensi menggantikan Sinwar:
- Mahmoud al-Zahar
Salah satu pendiri Hamas dan tokoh dengan pandangan keras dalam perjuangan melawan Israel. Ia pernah menjadi menteri luar negeri Palestina dan selamat dari dua upaya pembunuhan oleh Israel. Al-Zahar tetap menjadi figur penting di Hamas dan berpengaruh dalam kerangka ideologis organisasi tersebut. - Mohammed Sinwar
Adik dari Yahya Sinwar, Mohammed juga aktif di sayap militer Hamas. Jika dia terpilih, kemungkinan besar strategi garis keras Hamas akan terus berlanjut. Sinwar juga dikenal sebagai tokoh yang jarang muncul di publik, namun berpengaruh dalam operasi militer Hamas. - Mousa Abu Marzouk
Salah satu pendiri Hamas yang pernah memimpin biro politiknya. Abu Marzouk memiliki pengalaman dalam operasi organisasional dan keuangan, serta terkait erat dengan ideologi inti Hamas. Meski hidup di pengasingan, ia tetap menjadi kandidat kuat untuk memimpin Hamas. - Mohammed Deif
Komandan sayap militer Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Sosok misterius ini dianggap sebagai otak di balik banyak operasi militer Hamas, termasuk serangan besar pada Oktober 2024. Jika muncul, Deif berpotensi menjadi pemimpin utama karena pengalaman militernya yang luas. - Khalil al-Hayya
Berbasis di Qatar, al-Hayya adalah figur penting di biro politik Hamas dan terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel. Kepemimpinannya dianggap sebagai pilihan pragmatis, terutama jika Hamas berusaha mencari jalan diplomatik untuk menyelesaikan konflik. - Khaled Mashal
Mantan pemimpin Hamas yang memimpin selama satu dekade hingga 2017. Meski hubungan dengan Iran renggang akibat sikapnya terhadap Bashar al-Assad, Mashal tetap dihormati di kalangan Hamas. Kini berbasis di Qatar, ia tetap menjadi figur penting dalam organisasi.
Pemilihan pemimpin baru Hamas akan sangat menentukan arah politik dan militer organisasi tersebut di masa mendatang.