Dampak Potensial Bagi Indonesia Jika Donald Trump atau Kamala Harris Menang Pilpres Amerika Serikat
Headnews.id – Pemilihan Presiden Amerika Serikat selalu menjadi sorotan dunia, termasuk di Indonesia, karena hasilnya sering kali berdampak besar terhadap kebijakan global. Saat ini, perhatian publik terfokus pada dua kandidat utama, Donald Trump dan Kamala Harris. Masing-masing memiliki visi kebijakan luar negeri yang bisa membawa dampak signifikan pada hubungan AS-Indonesia dan ekonomi global.
Jika Donald Trump terpilih kembali, para ahli memperkirakan pendekatan “America First” yang cenderung proteksionis akan kembali menjadi prioritas. Kebijakan ini berpotensi mengurangi hubungan dagang dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, karena Trump di masa lalu menunjukkan kecenderungan untuk meninjau ulang perjanjian perdagangan dan mengutamakan kepentingan dalam negeri AS. Analis hubungan internasional, Dewi Fortuna Anwar, menjelaskan, “Kemenangan Trump bisa berarti lebih banyak tekanan perdagangan untuk Indonesia, terutama di sektor seperti tekstil dan produk agrikultur yang menjadi ekspor utama.”
Di sisi lain, jika Kamala Harris yang menang, kemungkinan besar kebijakan luar negeri AS akan lebih fokus pada kerja sama multilateral dan isu-isu global seperti perubahan iklim. Ini bisa membuka peluang kerja sama di sektor energi hijau, yang sejalan dengan agenda lingkungan Indonesia. Namun, pemerintahan Harris mungkin lebih kritis terhadap isu-isu HAM dan demokrasi di Asia Tenggara, yang bisa berdampak pada hubungan diplomatik, khususnya jika ada perhatian lebih pada transparansi dan reformasi kebijakan dalam negeri.
Meski demikian, hubungan ekonomi tetap menjadi prioritas bagi kedua negara. Dengan dinamika ekonomi yang semakin global, stabilitas hubungan AS-Indonesia diharapkan tetap terjaga meskipun kebijakan dan fokus masing-masing pemerintahan berbeda. Dukungan terhadap perusahaan teknologi dan digital di Indonesia juga mungkin berkembang lebih lanjut di bawah pemerintahan Harris, yang melihat potensi pasar digital Asia sebagai peluang besar.