
Baru Dilantik, Dirut Bulog Mayjen Novi Helmy Langsung Tancap Gas Bahas Serapan Gabah
Headnews.id – Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya tak butuh waktu lama untuk bergerak setelah ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Hanya dalam hitungan hari, ia langsung menggelar rapat strategis dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman guna membahas percepatan serapan gabah dari petani.
Yang menarik, rapat ini tak menunggu hari kerja! Pada Minggu (9/2/2025), Novi bersama jajaran Direksi dan Dewan Pengawas Perum Bulog langsung mendatangi Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) untuk merumuskan langkah konkret.
Strategi Percepatan Serapan Gabah
Rapat ini bertujuan untuk memastikan harga serapan gabah Bulog di tingkat petani mencapai minimal Rp 6.500/kg. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
09.45 WIB – Wamentan Sudaryono tiba di Kementan
09.47 WIB – Dirut Bulog Novi Helmy menyusul
09.51 WIB – Mentan Amran tiba dan langsung disambut jajaran Bulog
Dengan serapan gabah yang optimal, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas harga beras serta memastikan stok beras nasional tetap aman.
Perombakan Besar di Perum Bulog
Penunjukan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Bulog merupakan bagian dari perombakan besar yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025, yang mengakhiri masa jabatan Wahyu Suparyono.
Selain Novi, Erick Thohir juga menunjuk Hendra Susanto sebagai Direktur Keuangan, menggantikan Iryanto Hutagaol. Tak hanya itu, terjadi pula pergantian di level Dewan Pengawas dan Direktur Pengadaan:
Ketua Dewan Pengawas Bulog kini dijabat Sudaryono, menggantikan Arief Prasetyo Adi.
Direktur Pengadaan Bulog kini diisi Prihasto Setyanto, menggantikan Awaludin Iqbal.
Melalui akun Instagram resminya, @perum.bulog, perusahaan menyampaikan selamat bertugas kepada para pejabat baru.
Langkah Cepat, Tantangan Besar
Dengan gerak cepat sejak hari pertama, Novi Helmy Prasetya tampaknya siap menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengamankan ketersediaan dan harga beras nasional. Keberhasilan strategi percepatan serapan gabah ini akan menjadi ujian pertama kepemimpinannya di Bulog.
Akankah langkah ini mampu menjaga stabilitas pangan Indonesia? Kita tunggu gebrakan berikutnya!