November 22, 2024
Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Trump Hingga Terlibat dalam Upaya Pembunuhan
International

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Trump Hingga Terlibat dalam Upaya Pembunuhan

Sep 17, 2024

Headnews.id-Ryan Wesley Routh, warga asli North Carolina, kini menjadi sorotan setelah diduga terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Minggu (15/9). Pria berusia 58 tahun ini memiliki latar belakang yang rumit, mulai dari pengabdian masyarakat hingga keterlibatannya dalam konflik internasional.

Latar Belakang dan Pengabdian Masyarakat

Routh lahir dan besar di North Carolina, di mana ia menempuh pendidikan di North Carolina Agricultural and Technical State University dengan fokus pada teknik mesin. Pada 2018, ia pindah ke Hawaii dan mendirikan perusahaan pembangunan gudang untuk membantu mengatasi masalah tunawisma. Dalam profil LinkedIn-nya, ia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Keterlibatan dalam Konflik Ukraina

Ketertarikan Routh terhadap isu internasional, khususnya konflik Ukraina, menjadi aspek penting dalam hidupnya. Pada 2022, Routh pergi ke Ukraina untuk mendukung perjuangan melawan invasi Rusia. Ia bahkan pernah mendorong masyarakat global untuk mendukung Ukraina, meskipun menurut laporan, ia tidak diterima menjadi sukarelawan karena usianya yang tua dan kurangnya pengalaman.

Dalam unggahan media sosialnya, Routh kerap menyuarakan pandangan ekstrem, seperti mendesak penggunaan senjata nuklir untuk “meratakan Moskow”. Ia juga pernah menulis surat kepada Elon Musk untuk meminta bantuan dalam menyerang bunker Vladimir Putin. Sikap radikal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan mentalnya.

Pandangan Politik dan Hubungannya dengan Trump

Awalnya, Routh adalah pendukung Trump pada pemilu 2016. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menjadi kritis terhadap mantan presiden tersebut. Pada 2020, ia menyatakan kekecewaannya terhadap Trump, menyebutnya sebagai seseorang yang “ingin membuat orang Amerika menjadi budak”. Pandangan ini berbalik menjadi permusuhan, terutama karena kebijakan Trump yang ingin menyelesaikan perang Ukraina melalui perundingan, bertentangan dengan dukungan militer yang diberikan oleh pemerintahan Joe Biden.

Perubahan Ideologi dan Dukungan terhadap Biden-Harris

Routh kemudian mengalihkan dukungannya kepada pemerintahan Biden-Harris, yang pro-Ukraina. Ia mendorong masyarakat untuk melindungi demokrasi dan menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan luar negeri Trump yang dinilainya tidak mendukung Ukraina.

Catatan Kriminal dan Insiden Terbaru

Routh memiliki catatan kriminal yang panjang sejak 1990-an, termasuk tuduhan membawa senjata tersembunyi dan memiliki barang curian. Pada 2002, ia pernah dihukum karena memiliki senjata pemusnah massal. Pada hari percobaan pembunuhan terhadap Trump, Routh ditemukan membawa senapan AK-47 di sekitar 365 hingga 457 meter dari lokasi Trump bermain golf.

Transformasi ideologis Ryan Routh yang radikal serta catatan kriminalnya menjadikannya sosok kontroversial di tengah ketegangan politik Amerika Serikat.

Leave a Reply