Headnews.id-Apple telah memastikan bahwa mulai tahun depan, semua model iPhone, termasuk iPhone SE yang lebih terjangkau, akan menggunakan layar OLED. Keputusan ini menandai pergeseran besar dalam strategi Apple, yang sebelumnya mengandalkan layar LCD. Layar OLED menawarkan teknologi lebih canggih dengan kontras yang lebih tajam dan warna yang lebih hidup, dibandingkan LCD.
Langkah ini diperkirakan akan berdampak signifikan bagi pemasok besar LCD dari Jepang, seperti Japan Display Inc. (JDI) dan Sharp, yang dulunya mendominasi pasokan layar untuk iPhone. Dengan peralihan Apple ke OLED, peran mereka dalam rantai pasok Apple akan semakin kecil dan mungkin akan terhenti. Saat ini, kedua perusahaan tersebut hanya memasok layar LCD untuk model iPhone SE.
Sebaliknya, Apple kini lebih mengandalkan pemasok OLED dari Korea Selatan dan Tiongkok, termasuk Samsung, LG Display, dan BOE Technology Group. Samsung memimpin pasar OLED untuk iPhone dengan pangsa 50 persen, diikuti LG Display dengan 30 persen, dan BOE dengan 20 persen. Hal ini menunjukkan dominasi perusahaan-perusahaan dari Korea Selatan dan Tiongkok dalam rantai pasok Apple.
Layar OLED pertama kali diperkenalkan Apple pada iPhone X pada 2017 dan sejak itu digunakan pada model iPhone premium. Tahun depan, semua model iPhone akan menggunakan teknologi ini, menjadikan OLED standar baru di semua lini produk Apple.
Bagi pemasok LCD seperti JDI dan Sharp, transisi ini menjadi tantangan besar. JDI yang dulu memasok hingga 200 juta panel LCD per tahun untuk iPhone, kini hanya memproduksi sekitar 20 juta pada 2023. Meskipun JDI sedang mengembangkan OLED hemat energi, peran mereka terbatas pada produk seperti Apple Watch.
Pasar OLED terus berkembang pesat, dan menurut riset Omdia, pengiriman panel OLED ke smartphone diperkirakan akan melampaui LCD untuk pertama kalinya pada tahun ini. Pergeseran ini dipacu oleh permintaan konsumen akan kualitas gambar yang lebih baik dan preferensi terhadap layar berkualitas tinggi.
