Sejarah Berdirinya Partai Islam Masyumi: Dari Masa Pendudukan Jepang hingga Era Kemerdekaan
Headnews.id – Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) memiliki sejarah panjang yang dimulai pada masa pendudukan Jepang hingga era kemerdekaan Indonesia. Awalnya, Masyumi didirikan pada 24 Oktober 1943 oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai pengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). Tujuannya adalah untuk menggalang dukungan umat Islam Indonesia bagi kepentingan Jepang dalam Perang Pasifik.
Setelah proklamasi kemerdekaan, pada 7-8 November 1945, Masyumi bertransformasi menjadi partai politik dalam kongres yang diadakan di Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia. Mereka sepakat untuk bersatu dalam satu wadah politik guna memperjuangkan aspirasi umat Islam dalam negara yang baru merdeka.
Sejarawan Universitas Padjadjaran, Wahyu Iryana, menjelaskan bahwa pembentukan Masyumi pasca-kemerdekaan merupakan reaksi atas kurang terwakilkannya tokoh Islam dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). “Masyumi didirikan sebagai respons terhadap kondisi umat Islam yang tidak terlalu menggembirakan setelah proklamasi,” ujar Wahyu.
Dengan berdirinya Masyumi, umat Islam Indonesia memiliki wadah politik yang kuat untuk menyuarakan aspirasi mereka dalam pembangunan bangsa. Partai ini memainkan peran penting dalam sejarah politik Indonesia, terutama pada era Demokrasi Liberal sebelum akhirnya dibubarkan pada tahun 1960.