Cek Kesehatan Mental Gratis Dimulai, Pemerintah Siapkan 25.000 Fasilitas Layanan
Headnews.id – Pemerintah semakin serius menangani kesehatan mental masyarakat. Berdasarkan data tahun 2023, 1 dari 10 warga Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, namun banyak yang tidak menyadarinya karena skrining jarang dilakukan. Untuk mengatasi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan program cek kesehatan mental gratis yang bisa diakses seluruh masyarakat, terutama anak-anak dan remaja.
“Selama ini, skrining kesehatan mental belum pernah dilakukan secara luas. Banyak orang tidak tahu bahwa mereka mengalami masalah. Itu sebabnya, kami meluncurkan program ini agar masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatan mentalnya,” ujar Budi.
Data dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 mengungkapkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia (34,9 persen) atau sekitar 15,5 juta orang mengalami masalah kesehatan mental dalam setahun terakhir. Lebih mengkhawatirkan lagi, hanya 2,6 persen dari mereka yang mendapatkan layanan konsultasi atau dukungan psikologis.
Skrining Gratis di 10.000 Puskesmas & 15.000 Klinik
Mulai Februari ini, masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan mental gratis di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini disebut sebagai inisiatif kesehatan terbesar dalam sejarah, bahkan lebih masif dibandingkan program vaksinasi Covid-19 yang menjangkau 200 juta jiwa.
Untuk mengikuti skrining, masyarakat cukup mengunduh aplikasi SATUSEHAT yang dikelola Kementerian Kesehatan. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mendaftar, memilih lokasi puskesmas atau klinik, serta menentukan jadwal pemeriksaan. Hasil skrining juga akan dikirimkan secara digital melalui aplikasi yang sama.
“Dulu saat pandemi, kita punya aplikasi PeduliLindungi. Sekarang, saya imbau masyarakat untuk mulai mengunduh aplikasi SATUSEHAT agar lebih mudah mengakses layanan kesehatan, termasuk skrining mental gratis ini,” jelas Budi.
Jakarta Siap Lebih Dulu: 26 Puskesmas Sudah Punya Layanan Psikolog
Sebelum program nasional ini berjalan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah lebih dulu menyediakan layanan psikolog di 26 puskesmas kecamatan dari total 44 puskesmas. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyatakan bahwa layanan ini terus dikembangkan agar tersedia di seluruh puskesmas kecamatan di Jakarta.
Layanan psikolog di puskesmas ini dapat diakses gratis melalui BPJS maupun secara umum, dengan sistem pendaftaran online maupun langsung di lokasi.
Dengan langkah besar ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental semakin meningkat, serta lebih banyak orang mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.