
Tripoli Bergejolak Usai Tewasnya Pemimpin Milisi Kunci, PBB Desak Hentikan Pertempuran
Headnews.id – Ibu kota Libya kembali terjerumus dalam kekacauan. Suara tembakan dan ledakan menggema di langit Tripoli pada Senin malam (12/5), menyusul tewasnya salah satu tokoh milisi paling berpengaruh di negara itu, Abdel Ghani al-Kikli, pemimpin Stability Support Authority (SSA).
Ketegangan meledak menjadi kekerasan jalanan. Bentrokan bersenjata pecah di sejumlah wilayah termasuk Abu Salim dan Salah Eddin. Warga dilanda ketakutan saat cahaya merah menyala di langit malam dan kepulan asap hitam membumbung dari berbagai sudut kota.
“Saya mendengar suara tembakan hebat, dan saya melihat cahaya merah di langit,” ujar seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan.
Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan iring-iringan kendaraan milisi bersenjata memasuki kota, bak adegan film perang. Pemerintah segera menetapkan status darurat dan meminta warga tetap di rumah.
Menurut laporan Al Jazeera, sedikitnya enam orang dilaporkan terluka. Warga pun marah. “Setiap kali milisi ini bertarung, warga sipil selalu jadi korban. Tak ada yang bertanggung jawab,” kata Malik Traina, reporter Al Jazeera dari Misrata.
Al-Kikli diketahui baru-baru ini terlibat konflik internal antar milisi. Kematian tokoh berpengaruh ini tampaknya memicu aksi balas dendam yang tak terhindarkan.
PBB lewat Misi Dukungan di Libya (UNSMIL) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik ini. Mereka mendesak semua pihak segera menghentikan pertempuran dan menegaskan kembali pentingnya melindungi warga sipil.
Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) meminta warga tidak keluar rumah. Sementara itu, seluruh kegiatan belajar-mengajar di Tripoli dihentikan untuk sementara.
Kekacauan ini menandai babak baru ketidakstabilan di Libya—negara yang masih terus bergulat mencari perdamaian setelah bertahun-tahun dihantam konflik bersenjata antar faksi.