Menhan Prabowo Tingkatkan Kekuatan Laut RI dengan Kapal Thaon di Revel
Headnews.id-Indonesia, sebagai negara maritim dengan luas laut hampir mencapai 6 juta kilometer persegi, memiliki kepentingan strategis dalam memperkuat pertahanan lautnya. Laut Natuna Utara, yang mengandung cadangan gas alam terbesar di Asia-Pasifik, serta Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan tersibuk di dunia, menambah urgensi untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut.
Komitmen Menhan Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan pentingnya sinkronisasi antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memastikan pengembangan angkatan laut sesuai dengan perencanaan. Prabowo menyoroti penguatan matra laut sebagai bagian integral dari pertahanan nasional Indonesia.
Pengadaan Kapal Perang Thaon di Revel
Sebagai langkah konkret, Kemhan RI telah memutuskan untuk memperkuat armada TNI AL dengan pengadaan kapal perang jenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dari Italia, yang dikenal dengan nama Thaon di Revel. Pengadaan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kekuatan angkatan laut Indonesia.
Proses Pengadaan
Pada Oktober 2023, Indonesia melakukan pembicaraan dengan Italia mengenai pembelian kapal perang Thaon di Revel. Menteri Pertahanan Italia, Matteo Perego, menyebutkan bahwa Italia siap menjual dua unit kapal perang tersebut kepada Indonesia. Kontrak resmi untuk pengadaan dua kapal tersebut ditandatangani pada Maret 2024, dengan nilai kontrak mencapai 1,18 miliar Euro.
Jadwal Pengiriman
Menurut informasi terakhir, unit pertama dari kapal perang PPA Thaon di Revel diperkirakan akan tiba di Indonesia pada Oktober 2024, sementara unit kedua akan menyusul pada April 2025. Kapal perang ini diharapkan dapat memperkuat armada TNI AL dan meningkatkan kemampuan pengawasan serta perlindungan wilayah laut Indonesia.
Pentingnya Kapal Perang untuk Pertahanan Maritim
Dengan adanya kapal perang baru ini, diharapkan Indonesia dapat lebih efektif dalam menjaga keamanan lautnya, melindungi cadangan sumber daya alam yang berharga, dan memastikan kelancaran jalur perdagangan utama seperti Selat Malaka. Pengadaan alutsista ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim dan memastikan pertahanan laut yang lebih handal di masa depan.