
Kunci Jawaban Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi di SD – Program Guru Penggerak 2024
Headnews.id-Pada tahun 2024, melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, peserta program Guru Penggerak akan mempelajari berbagai modul, termasuk Modul 2.1 yang membahas pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu kasus yang diangkat dalam modul ini berkaitan dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD).
Tujuan Pembelajaran dan Pertanyaan Pemandu
Modul ini bertujuan untuk mendorong Calon Guru Penggerak (CGP) melakukan refleksi kolaboratif mengenai implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Pertanyaan pemandu yang disediakan membantu dalam menganalisis kebutuhan belajar murid, strategi pembelajaran yang digunakan, dan cara penilaian yang diterapkan oleh guru.
Studi Kasus: Pak Dermawan dan Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam studi kasus ini, Pak Dermawan, seorang guru SD, merancang pembelajaran tentang sistem organ pencernaan manusia dengan pendekatan berdiferensiasi. Ia menyediakan berbagai sumber belajar seperti poster, buku, artikel, komik sains, dan video pendek untuk mendukung pemahaman murid sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Selain itu, ia juga menyusun kartu pertanyaan dan daftar kegiatan yang bervariasi untuk memastikan murid memahami materi dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi
Pak Dermawan mengelompokkan murid berdasarkan kemampuan membaca dan memberikan tugas yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Misalnya, murid dengan kemampuan membaca rendah diminta untuk melengkapi diagram sederhana, sedangkan murid dengan kemampuan tinggi diberikan tugas yang lebih menantang, seperti membuat cerita kreatif dari perspektif makanan dalam sistem pencernaan.
Penilaian Berjenjang
Untuk menilai pemahaman murid, Pak Dermawan menerapkan penilaian berjenjang. Ia mengamati setiap kelompok, memberikan bantuan yang diperlukan, dan mencatat perkembangan murid. Strategi penilaian yang diterapkan mencakup observasi selama proses pembelajaran dan penilaian akhir berdasarkan tingkat pemahaman murid.
Kesimpulan
Kasus ini menunjukkan bahwa Pak Dermawan telah berhasil menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan tiga aspek utama: kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Strategi pembelajaran yang digunakan mencakup diferensiasi dalam konten, proses, dan produk, serta penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan murid. Melalui pendekatan ini, Pak Dermawan mampu memenuhi kebutuhan belajar murid secara efektif.