
Konklaf Terbesar : Ratusan Kardinal Siap Pilih Paus Baru
Headnews.id – Suasana di jantung Gereja Katolik Roma mulai menghangat. Pada Selasa (6/5), para kardinal dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Vatikan untuk bersiap mengikuti salah satu proses paling sakral dan penuh misteri dalam sejarah gereja: konklaf pemilihan Paus baru.
Sebanyak 133 kardinal elektor dari 70 negara di lima benua akan berkumpul di Kapel Sistina pada Rabu (7/5) besok, untuk memulai proses yang bisa berlangsung berjam-jam, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Konklaf kali ini menjadi yang terbesar dan paling beragam secara geografis dalam sejarah Gereja Katolik.
Konklaf digelar menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu. Dan seperti tradisi yang telah berusia ratusan tahun, konklaf akan berlangsung dalam keheningan penuh dan kerahasiaan mutlak.
Persiapan Diam-Diam di Wisma Santa Marta
Para kardinal akan tinggal di Wisma Santa Marta, akomodasi resmi Vatikan yang dilengkapi kamar mandi dalam dan fasilitas setara hotel. Namun, karena jumlah peserta yang sangat besar, sebagian dari mereka harus berbagi tempat di Santa Marta Vecchia, bangunan terpisah yang biasa dihuni para pejabat senior Vatikan.
Kamar-kamar dibagikan melalui undian, dan seluruh peserta diberi waktu hingga Rabu pagi (7/5) untuk bersiap sebelum mengikuti misa pembukaan dan memasuki Kapel Sistina.
Sinyal Diputus, Dunia Luar Tertutup
Begitu konklaf dimulai pada Rabu pukul 15.00 waktu setempat, semua akses komunikasi akan diputus. Vatikan secara resmi akan mematikan sinyal telepon dan internet sebagai bentuk proteksi terhadap kebocoran informasi. Kardinal pun disumpah untuk tidak membocorkan satu pun proses yang terjadi, dengan risiko pengucilan jika melanggar.
Tidak ada kamera. Tidak ada mikrofon. Hanya para kardinal, doa, dan keputusan yang akan mengubah arah 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Kini dunia menanti. Apakah konklaf ini akan berlangsung cepat, atau akan menjadi salah satu yang paling alot dalam sejarah? Satu hal pasti: asap putih dari cerobong Kapel Sistina akan menjadi penanda lahirnya babak baru bagi Gereja Katolik.