
BMKG: Pancaroba Datang, Cuaca Bisa Bikin Kaget!
Headnews.id – Musim pancaroba kembali hadir—masa ketika pagi terasa seperti musim panas, siang menyengat seperti padang pasir, lalu sore bisa berubah jadi drama langit mendung, hujan deras, dan angin ribut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Dalam prospek cuaca mingguan yang berlaku 25 April hingga 1 Mei 2025, BMKG menyebut kondisi cuaca saat ini sangat dinamis. Suhu terik dari pagi hingga siang hari bisa berubah drastis jadi hujan lokal yang cukup deras menjelang malam. Hujan ini, meski singkat, bisa disertai kilat dan angin kencang yang muncul tanpa permisi.
Awan Konvektif & Dinamika Langit
Fenomena cuaca ini dipicu oleh atmosfer yang sedang tak stabil. Awan-awan konvektif tumbuh subur di langit, terutama di Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Faktor-faktor seperti gelombang MJO, gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator turut memperkuat kondisi ini. Sejumlah wilayah seperti Kalimantan timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua juga diprediksi terdampak.
Tak hanya itu, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau di Laut Arafuru juga mengintai. Bergerak ke tenggara dengan kecepatan angin hingga 20 knot dan tekanan udara minimum 1010 mb, bibit ini membawa potensi hujan deras, angin kencang, dan gelombang laut tinggi.
Gelombang & Angin Kencang
Wilayah-wilayah seperti Kepulauan Aru, Kei, Tanimbar, dan Babar diperkirakan akan diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat. Angin kencang dan gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter juga mengancam perairan sekitar Kepulauan Tanimbar hingga Laut Arafuru.
Tak berhenti di situ, BMKG juga memantau sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan Samudra Pasifik utara Sorong yang memicu terbentuknya daerah konvergensi (titik kumpul awan hujan) di berbagai wilayah laut Indonesia, termasuk Laut Halmahera dan Laut Seram.
Waspada, Tapi Jangan Panik
BMKG menekankan, meski cuaca bisa berubah cepat, masyarakat cukup bersiaga dengan memperhatikan informasi cuaca terbaru. Langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, memangkas pohon rapuh, dan tidak nekat melaut saat peringatan cuaca buruk sudah bisa mengurangi risiko.
Cuaca memang tak bisa ditebak 100%, tapi dengan informasi yang cukup, kita bisa bersahabat dengannya. Jadi, tetap waspada, jangan panik, dan jangan lupa bawa payung kalau langit mulai bermuka masam.